PERATURAN ORGANISASI NOMOR 01 TAHUN 2017
|
Foto: Martin B Eko
|
Pengurus SEKBER Temui Karolin Margaret Natasa
Senin, 04 Maret 2013, pengurus Sekber menemui anggota DPR RI dar Kalimantan Barat Karolin Marget Natasa di kantor DPR RI Jakarta. Pertemuan dengan anggota DPR yang juga merupakan putri pertama dari Gubernur Cornelis ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan Masa depan Sekber sebagai organisasi mahasiswa Kalbar di Yogyakarta. Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam ini juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan PSBDK XI tahun 2013.
Dalam pertemuan tersebut, ketua Sekber Liberto Een, menyampaikan harapan kepada Karolin Margret Natasa , agar selalu senantiasa membantu berbagai kegiatan yang di selenggarakan oleh Sekber. Karena selama ini, kegiatan Sekber hanya dibantu oleh beberapa alumni dan donator yang masih peduli dengan kegiatan mahasiswa. Selain itu, ketua Sekber juga menyerahkan secara langsung proposal untuk kegiatan PSBDK XI tahun 2013.
“ kedatangan kita ke Jakarta memang ingin bercerita mengenai Sekber dan Menyerahkan secara langsung proposal PSBDK XI tahun 2013 kepada bu Karol“ kata Liberto Een.
Menanggapi hal tersebut, Karolin Margret Natasa, mengatakan akan membantu sebisa mungkin setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa. Menurut Karol, kegiatan mahasiswa harus didukung penuh oleh pemerintah, karena mahasiswa lah yang menjadi tulang punggung pembangunan di daerah suatu hari nanti. Karol menambahkan, bahwa diri nya akan mengusahakan agar proposal PSBDK XI yang diserahkan langsung oleh ketua Sekber, segera dibahas di tingkat Pemprov Kalbar.
Mudah-mudahan kedatangan pengurus Sekber menemui bu Karol, berbuah hasil yang bagus untuk mahasiswa Kalbar. (Fransiskus Atax, IKBKSY-Sanggau)
Dalam pertemuan tersebut, ketua Sekber Liberto Een, menyampaikan harapan kepada Karolin Margret Natasa , agar selalu senantiasa membantu berbagai kegiatan yang di selenggarakan oleh Sekber. Karena selama ini, kegiatan Sekber hanya dibantu oleh beberapa alumni dan donator yang masih peduli dengan kegiatan mahasiswa. Selain itu, ketua Sekber juga menyerahkan secara langsung proposal untuk kegiatan PSBDK XI tahun 2013.
“ kedatangan kita ke Jakarta memang ingin bercerita mengenai Sekber dan Menyerahkan secara langsung proposal PSBDK XI tahun 2013 kepada bu Karol“ kata Liberto Een.
Menanggapi hal tersebut, Karolin Margret Natasa, mengatakan akan membantu sebisa mungkin setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa. Menurut Karol, kegiatan mahasiswa harus didukung penuh oleh pemerintah, karena mahasiswa lah yang menjadi tulang punggung pembangunan di daerah suatu hari nanti. Karol menambahkan, bahwa diri nya akan mengusahakan agar proposal PSBDK XI yang diserahkan langsung oleh ketua Sekber, segera dibahas di tingkat Pemprov Kalbar.
Mudah-mudahan kedatangan pengurus Sekber menemui bu Karol, berbuah hasil yang bagus untuk mahasiswa Kalbar. (Fransiskus Atax, IKBKSY-Sanggau)
Rencana Pelatihan Kepemimpinan Sekber
Yogya, 8 April 2013, Tak lama lagi, tepat nya tanggal 4 - 5 Mei 2013, SEKBER akan melaksanakan pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa Kalimantan barat yang ada di Yogyakarta. Pelatihan kepemimpinan ini rencana nya akan di selenggarakan di Kaliurang. Menurut Wilhelmus Wandre, ketua panitia pelatihan kepemimpinan, penunjukan Kaliurang sebagai tempat pelatihan diharapkan agar peserta fokus mengikuti pelatihan. Pendaftaran peserta pelatihan kepemimpinan ini mulai dibuka pada tanggal 4 April dan ditutup pada tanggal 29 April 2013. Pendaftaran bisa dilakukan melalui ketua Forum masing-masing Kabupaten atau langsung mendaftar ke sekretariat panitia di asrama J.C oevaang Oeraay Yogyakarta.
Menurut Wandre, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan generasi-generasi yang akan memimpin forum-forum mahasiswa di Yogyakarta maupun yang akan memimpin SEKBER di kemudian hari. Untuk itu, Wandre sangat berharap agar forum-forum yang berada dibawah naungan SEKBER antusias mengirimkan anggota nya untuk terlibat dalam acara ini sebagai peserta.
Ketika ditanya soal kesiapan panitia, Wandre mengatakan, saat ini panitia masih fokus mencari dana untuk kegiatan pelatihan. “ kita masih cari-cari duit untuk acara ini, mudah-mudahan banyak yang bantu “ kata Wandre. Wandre juga berharap, agar pemerintah daerah bisa membantu kegiatan ini. Karena menurut dia, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang akan berkarier di daerah, khusus nya Kalimantan barat.
Dilain kesempatan, Michael Yoga Anes, Wakil ketua SEKBER bidang Kaderisasi, mengatakan, acara ini memang sudah lama direncanakan oleh pengurus SEKBER, namun karena agenda Forum yang terlalu padat dan rutinitas anggota SEKBER sebagai mahasiswa, acara pelatihan baru bisa dilaksanakan pada bulan Mei 2013. “ seharusnya pelatihan ini tahun 2012 kemarin, tapi karna terbentur dengan rutinitas forum akhirnya kita putuskan bulan Mei 2013 jak “ kata Mimik. Mimik juga berharap, agar program SEKBER ini bisa didukung penuh oleh forum-forum di bawah SEKBER dan tentunya didukung juga oleh ikatan alumni J.C Oevaang Oeraay Yogyakarta.
Mudah-mudahan, acara pelatihan ini bisa berjalan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa Kalbar di Yogyakarta. (Exrianus Onom – Bedayong Ketapang).
Menurut Wandre, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan generasi-generasi yang akan memimpin forum-forum mahasiswa di Yogyakarta maupun yang akan memimpin SEKBER di kemudian hari. Untuk itu, Wandre sangat berharap agar forum-forum yang berada dibawah naungan SEKBER antusias mengirimkan anggota nya untuk terlibat dalam acara ini sebagai peserta.
Ketika ditanya soal kesiapan panitia, Wandre mengatakan, saat ini panitia masih fokus mencari dana untuk kegiatan pelatihan. “ kita masih cari-cari duit untuk acara ini, mudah-mudahan banyak yang bantu “ kata Wandre. Wandre juga berharap, agar pemerintah daerah bisa membantu kegiatan ini. Karena menurut dia, pelatihan ini juga bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang akan berkarier di daerah, khusus nya Kalimantan barat.
Dilain kesempatan, Michael Yoga Anes, Wakil ketua SEKBER bidang Kaderisasi, mengatakan, acara ini memang sudah lama direncanakan oleh pengurus SEKBER, namun karena agenda Forum yang terlalu padat dan rutinitas anggota SEKBER sebagai mahasiswa, acara pelatihan baru bisa dilaksanakan pada bulan Mei 2013. “ seharusnya pelatihan ini tahun 2012 kemarin, tapi karna terbentur dengan rutinitas forum akhirnya kita putuskan bulan Mei 2013 jak “ kata Mimik. Mimik juga berharap, agar program SEKBER ini bisa didukung penuh oleh forum-forum di bawah SEKBER dan tentunya didukung juga oleh ikatan alumni J.C Oevaang Oeraay Yogyakarta.
Mudah-mudahan, acara pelatihan ini bisa berjalan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa Kalbar di Yogyakarta. (Exrianus Onom – Bedayong Ketapang).
Sejarah Keluarga Pelajar Mahasiswa Katolik Kalimantan Barat (KPMKKB) - YOGYAKARTA
KPMKKB bermula dari kelompok kecil para pelajar (yang pernah dikatakan sebagai kelompok para tukang makan) di Muntilan sekitar tahun 1977. Kelompok ini kemudian berpindah ke Yogyakarta, dan pada tahun 1979, dengan jumlah mahasiswa Katolik asal Kalbar yang sedikit, mereka semakin sering berkumpul. Dibandingkan ketika di Muntilan, jumlah mereka menjadi agak besar.
Salah satu pendorong berdirinya kelompok ini adalah dari keterpencilan mereka di KPMKB (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Barat). Jumlah mereka sedikit (minoritas) dan kebanyakan tinggal di luar asrama pelajar dan mahasiswa Kalimantan Barat (terutama di asrama Bintaran). Mereka mengadakan acara-acara insidentil sendiri, seperti natalan dan paskahan bersama. Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin sejak tahun 1980, karena melahirkan suasana keakraban dan kekeluargaan yang berarti. Para tokoh penggerak pada waktu ini, antara lain, Iyan Paulus, Yoseph Yosyeade, Tarce Siar, Yakobus “Jack”, Mulyono, Sutopo, dan Andreas.
Pada tanggal 8 November 1981, cikal bakal KPMKKB yang masih bernama Keluarga Mahasiswa Katolik Kalimantan Barat Yogyakarta berdiri walaupun belum memiliki kepengurusan. Baru pada 24 Januari 1982, dalam suatu acara pemilihan di Hall IKIP Sanata Dharma, terpilih Iyan Paulus sebagai ketua, dengan susunan kepengurusan yang agak lengkap. Moderator organisasi waktu itu adalah Pastor Yohanes, OMI.
Nama Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Katolik Kalimantan Barat Yogyakarta (KMPKKB Yogyakarta) baru digunakan pada tahun 1984, melalui kesepakatan rapat pengurus pada tanggal 14 Oktober 1984.
KPMKKB - KWI
Perkembangan lanjut yang menggembirakan dari KPMKKB adalah masuknya KPMKKB dalam bagian proyek LPPS-KWI (Lembaga Penelitan dan Pembangunan Sosial – Konferensi Wali Gerja Indonesia) pada tahun 1985, di masa kepemimpinan Dalmasius Iriyandi. KPMKKB termasuk dalam bagian proyek LPPS, dengan nama “Pembinaan dan Kaderisasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik di Yogyakarta”. Setiap masa kepengurusan melaksanakan program kerja berdasarkan proposal yang telah disusun dan diajukan kepada LPPS-KWI oleh kepengurusan sebelumnya. Dana berasal dari LPPS-KWI yang disalurkan lewat Dana APP Nasional. Karena itu laporan wajib diberikan sekali setiap enam bulan, sebagai bukti pertanggungjawaban yang terorganisir.
Para Ketua KPMKKB:
Kemah Kerja Sosial (KKS)
Salah satu program kerja unggulan KPMKKB adalah Kemah Kerja Sosial (KKS). Dalam KKS, para mahasiswa berkunjung dan tinggal bersama masyarakat di desa-desa. Dalam kesempatan ini, para mahasiswa juga mengenalkan budaya Kalimantan (Dayak) kepada masyarakat Jawa yang masih asing dan konotasi negatif dengan kata ‘Dayak’.
Beberapa KKS yang dilaksanakan adalah:
Salah satu pendorong berdirinya kelompok ini adalah dari keterpencilan mereka di KPMKB (Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kalimantan Barat). Jumlah mereka sedikit (minoritas) dan kebanyakan tinggal di luar asrama pelajar dan mahasiswa Kalimantan Barat (terutama di asrama Bintaran). Mereka mengadakan acara-acara insidentil sendiri, seperti natalan dan paskahan bersama. Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin sejak tahun 1980, karena melahirkan suasana keakraban dan kekeluargaan yang berarti. Para tokoh penggerak pada waktu ini, antara lain, Iyan Paulus, Yoseph Yosyeade, Tarce Siar, Yakobus “Jack”, Mulyono, Sutopo, dan Andreas.
Pada tanggal 8 November 1981, cikal bakal KPMKKB yang masih bernama Keluarga Mahasiswa Katolik Kalimantan Barat Yogyakarta berdiri walaupun belum memiliki kepengurusan. Baru pada 24 Januari 1982, dalam suatu acara pemilihan di Hall IKIP Sanata Dharma, terpilih Iyan Paulus sebagai ketua, dengan susunan kepengurusan yang agak lengkap. Moderator organisasi waktu itu adalah Pastor Yohanes, OMI.
Nama Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Katolik Kalimantan Barat Yogyakarta (KMPKKB Yogyakarta) baru digunakan pada tahun 1984, melalui kesepakatan rapat pengurus pada tanggal 14 Oktober 1984.
KPMKKB - KWI
Perkembangan lanjut yang menggembirakan dari KPMKKB adalah masuknya KPMKKB dalam bagian proyek LPPS-KWI (Lembaga Penelitan dan Pembangunan Sosial – Konferensi Wali Gerja Indonesia) pada tahun 1985, di masa kepemimpinan Dalmasius Iriyandi. KPMKKB termasuk dalam bagian proyek LPPS, dengan nama “Pembinaan dan Kaderisasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik di Yogyakarta”. Setiap masa kepengurusan melaksanakan program kerja berdasarkan proposal yang telah disusun dan diajukan kepada LPPS-KWI oleh kepengurusan sebelumnya. Dana berasal dari LPPS-KWI yang disalurkan lewat Dana APP Nasional. Karena itu laporan wajib diberikan sekali setiap enam bulan, sebagai bukti pertanggungjawaban yang terorganisir.
Para Ketua KPMKKB:
- Iyan Paulus (1982 – 1984)
- Cosmas Mega (Almarhum) (1984 – 1985)
- Dalmasius Iriyandi (1985 – 1986) – Moderator: Pastor Heliodorus, OFM Cap dan Pastor Paulus Kota, OFM Cap.
- Hendrikus Clement Tamen (1986 – 1987) (Pemilihan di Gedong Songo, 28 September 1986) Moderator: Pastor Heliodorus, OFM Cap dan Pastor Paulus Kota, OFM Cap.
- Nikodemus Simu (1987 – 1988) (Pemilihan di Bandungan, 20 September 1987)
- Alexander Yan Sukanda (1988 – 1989) (Pemilihan di Bandungan, 9 Oktober 1988)
- Hipolitus Aso (1989 – 1990) (Pemilihan di Kaliurang, 5 November 1989)
- Nicolaus Kinyo (1990 – 1991) (Pemilihan di Kaliurang, 18 November 1990)
- Klemensius (1991 – 1993) (Pemilihan di … , 8 Desember 1991)
- Sekundus Ritih (1993 – 1994) (Pemilihan di Syantikara, 7 Februari 1993)
- F. Alkap Pasti (1994 - 1995)
- Frans Mecer
- Sunu Waluyo
- Suryono
Kemah Kerja Sosial (KKS)
Salah satu program kerja unggulan KPMKKB adalah Kemah Kerja Sosial (KKS). Dalam KKS, para mahasiswa berkunjung dan tinggal bersama masyarakat di desa-desa. Dalam kesempatan ini, para mahasiswa juga mengenalkan budaya Kalimantan (Dayak) kepada masyarakat Jawa yang masih asing dan konotasi negatif dengan kata ‘Dayak’.
Beberapa KKS yang dilaksanakan adalah:
- Tahun 1986 KKS di Guntur Geni, Paroki Ganjuran, Bantul, 24 – 27 Juli 1986.
- Tahun 1987 KKS di Hargobinangun, Paroki Pakem, 22 – 26 Juli 1987.
- Tahun 1988 KKS di Ngawen, Paroki Muntilan, 22 – 26 Juli 1988.
- Tahun 1989 KKS di Kedon, Ganjuran, Paroki Bantul, 27 – 31 Juli 1989.
- Tahun 1990 KKS di Ganjuran, Paroki Bantul, 23 – 26 Agustus 1990.
#MakrabKalbar2016
Program Generasi Betang Cerdas #1
Panduan Program 2004-2016
panduan_program_pengurus_sekber.pdf | |
File Size: | 552 kb |
File Type: |